Teknik Budidaya Kapulaga dan Manfaatnya

INDONESIA - Tanaman Kapulogo atau Kapulaga yang dalam bahasa ilmiahnya disebut denganElletria Cardamomummerupakan salah satu diantara tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berprospek cerah mengingat kapulaga sebagai bahan “obat alam” diyakini tidak mempunyai efek samping dibanding dengan menggunakan obat kimiawi.

Selain itu, dalam pembudidayaannya tanaman ini pun tidak memerlukan lahan tersendiri, dalam arti tumbuh di bawah naungan tanaman lain sebagai tanaman sela atau tanaman tumpangsari. Hasil berupa buah jika sudah kering mempnyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Buah kering kapulaga disamping sebagai bahan jamu, juga diambil minyak atsirinya untuk bahan penyedap atau pengharum makanan, minuman dan sebagai bahan baku atau campuran di dalam industri parfum.

Sistem pola tanam yang dapat diterapkan dalam pengembangan tanaman kapulaga adalah sistem pola tanam pekarangan dan pola tanam perkebunan. Dengan adanya pola tanam terpadu maka dapat diharapkan penghasilan Petani meningkat disamping itu juga dapat meningkatkan produktivitas lahan perkebunan dan konservasi. Beranjak dari kapulaga yang relatif mudah dibudidayakan dan bisa dipanen 4 kali dalam setahun, maka hal tersebut telah banyak menarik minat petani untuk membudidayakan.

Syarat Tumbuh

Tanah yang cocok untuk ditanami kapulaga adalah tanah lempung yang berwarna coklat, memiliki humus tebal dan berdrainase baik. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang memiliki topografi rata sampai miring dapat ditanami tanaman ini. Di lahan yang berlereng curam, rumpun tanaman yang terbentuk akan berfungsi mengurangi atau menghambat aliran air permukaan yang berlebihan sehingga erosi permukaan dapat ditekan.

Sedangkan untuk iklim, tanaman kapulaga menghendaki kelembaban udara cukup tinggi yaitu 40 – 75%, dengan curah hujan berkisar antara 2.500 – 4000 milimeter per tahun. Suhu harian rata-rata darah tempat tumbuh tanaman kapulaga adalah berkisar antara 20 – 30 derajat celcius, dengan intensitas cahaya terbaik bagi pertumbuhan tanaman berkisar antara 30 – 70%. Kelebihan lain dari tanaman kapulaga adalah dapat tumbuh baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Sementara itu untuk memperoleh hasil yang terbaik, ketinggian pada 300 – 500 meter dari permukaan air laut merupakan daerah budidaya yang paling tepat. (Warsana SP,2000)

Persiapan Bibit

Penyediaan bibit kapulaga umumnya diperbanyak dengan anakan atau tunas baru atau percabangan rizoma yang membentuk tunas. Bibit yang baik adalah tunas yang tingginya lebih kurang 50 cm dengan akar rizoma yang muda dan mata tunasnya banyak, rizoma yang sudah tua pertumbuhannya kurang baik.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan pada bulan September – Oktober dengna membersihkan tanah dari batu, rumput-rumputan/gulma dan sisa tanaman lainnya. Pencangkulan tanah dilakukan sedalam kurang lebih 30 cm. Persiapan lobang tanam dilakukan sebulan sebelum penanaman dengan terlebih dahulu dibuat lobang tanam dengan ukuran panjang 50 cm dan dalamnya 40 cm. Sebaiknya 15 hari setelah pembuatan lobang, tanah dikembalikan lagi ke dalam lobang, sebelumnya tanah dicampur dulu dengan pupuk kandang secukupnya.

Penanaman

Untuk penanaman, sebaiknya dibuatkan penaung. Penaung ditanam sebelum penanaman kapulaga sehingga pada saat tanam, penaung telah berfungsi dengan baik. Jenis penaung diantaranya adalah : Lamtoro, dadap dan sebagainya dengan perbandingan 1 : 2 (1 penaung – 2 kapulaga).

Waktu Tanam

Waktu tanam yang baik yaitu awal hujan, sekitar bulan Oktober – Desember. Caranya: bila tanah olahan atau lobang tanam telah tersedia dan bibit telah disiapkan, kemudian buat lobang kecil, letakkan bibit sedalam 10 – 15 cm. Tanah di sekitarnya dipadatkan atau ditimbun dengan memperhatikan tunas agar tidak sampai terganggu (terluka atau patah). Jarak tanam untuk kapulaga bisa digunakan 1m x 1,5m atau 1m x 2m dan juga bisa 1,5m x 2m.

Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan kapulaga, beberapa pekerjaan penting yang harus dilakukan antara lain: penyiangan rumput atau pengendalian gulma, penggemburan diluar rumpun untuk merangsang perumbuhan anakan rimpang sehingga bisa tumbuh lebih baik, pemotongan daun kering untuk tidak menghalangi penyerbukan bunga, pemotongan batang yang sudah agak tua atau menguning untuk memberi kesempatan batang muda tumbuh dengan baik, pengaturan anakan agar tidak tumpang tindih dan untuk merangsang pertumbuhan bunga atau buah juga unuk mengurangi penguapan pada musim kemarau serta untuk mendapatkan anakan atau bibit baru.

Di masa pemeliharaan ini, yang tidak kalah pentingnya juga pemberian mulsa berupa bahan organik dari jenis tanaman leguminosa. Untuk lebih meningkatkan mutu maka perlu dilakukan pemupukan mengingat tanaman kapulaga termasuk rakus akan unsur hara, sehingga pemupukan sangat diperlukan terutama sekali pupuk organik dan pupuk buatan. Adapun cara dan jumlah pupuk yang diberikan adalah berdasarkan masa pertumbuhan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Untuk ini pupuk organik diberikan pada saat pengolahan tanah, dan pada saat penggemburan diluar rumpun sebanyak 1 – 1,5 kg pupuk kandang, pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali.

Sedangkan untuk pupuk buatan diberikan pada umur 1 bulan sebanyak 1 sendok makan pupuk urea dan diulang pada umur 3 bulan dengan 1 sendok pupuk urea disebar diluar rumpun atau disemprotkan pada daun. Bagi tanaman kapulaga yang sudah menghasilkan, pupuk kandang diberikan sebanyak 10 – 15 kg setiap rumpun dan pemberian selanjutnya disesuaikan dengan kondisi tanaman dan lingkungan.

Pupuk buatan diberikan 10 – 12,5 gram berupa Urea dan TSP. Pupuk ini diberikan diluar rumpun pada batas perakaran dengan membuat selokan kecil, kemudian ditutup dengan tanah dan disiram seperlunya.

Kapulaga sebagaimana tumbuhan lain, juga tidak terhindar dari penyakit.Hama yang biasa menyerang kapulaga adalah berupa kutu, ulat pemakan daun, penggerek akar rimpang, penggerek batang, penggerek buah dan kumbang pamakan daun.

Pemberantasannya bisa dilakukan dengan mempergunakan berbagai insektisida yang dijual di pasaran bebas.Untuk penyakit yang menyerang biasanya penyakit busuk (Mozaik) yang disebabkan oleh virus. Cara pengendalian yang efektif adalah dengan jalan membuang tanaman yang terserang dan menanam tanaman baru yang berasal dari pembibitan asal biji.

Pemanenan

Kapulaga dapat memberikan hasil setelah berumur 2 – 3 tahun. Kapulaga berbuah sepanjang tahun sehingga untuk pemanenan ini tidak menentu. Dalam pemanenan kapulaga dikenal istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali yang berlangsung dalam 1 tahun secara berselang-seling. Tanaman dapat dipergunakan sampai umur 10 – 15 tahun. Hasil panen per hektar bisa mencapai 2 – 3 ton buah kering per tahun dan ini berlaku untuk tanaman yang sudah berumur belasan tahun.

Adapun syarat-syarat pemanenan kapulaga adalah: Buah harus dipanen sebelum benar-benar matang, bila dipanen terlalu matang atau kering, buah akan pecah dan warnanya juga kurang bagus. Waktu panen yang tepat adalah jika buah sudah berwarna hijau kekuning-kuningan.Cara panen yaitu dengan memotong karangan bunga dibawah dompolan buah.Buah yang sudah dipanen kemudian dijemur sampai kering, sebaiknya jangan terkena sinar matahari langsung atau dikering anginkan.

Syarat Tumbuh Kapulaga

Lokasi yang baik untuk penanaman kapulaga antara lain dibawah tegakan hutan atau di tempat terbuka. Tanaman kapulaga dapat dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi, yaitu dari ketinggian 50-1000 m dpl dengan curah hujan 2000-4000 mm/ th dan suhu antara 20-30⁰C. Secara umum, kapulaga sabrang cenderung lebih baik ditanam di daerah yang lebih tinggi dibandingkan kapulaga lokal. Jenis tanah yang cocok adalah latosol, andosol, dan aluvial. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai adalah antara 5-6,8.

Budidaya Tanaman

a. Penyiapan lahan

Pada lahan penanaman yang sudah diolah, dibuat bedengan-bedengan. masing-masing lubang dimasukkan 2 kg pupuk kandang dan diaduk rata dengan tanah. Pembuatan lubang tanam dibuat sekitar 1 bulan sebelum tanam.

b. Pembibitan

Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara vegetatif dengan setek anakan atau sobekan rumpun tanaman yang mengandung rimpang dan akar. Setek anakan dipilih yang telah mempunyai helaian daun diatas 4 daun atau bibit yang sudah dewasa. Akar yang rusak akibat pemecahan sebaiknya dipotong karena tidak akan tumbuh.

c. Penanaman

Penanaman kapulaga sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Dengan demikian, pada pertumbuhan awal tanaman tidak kekurangan air dan tidak terkena cahaya matahari yang terlalu panas. Tanah pada lubang tanam diusahakan gembur dan dengan aerasi yang baik sehingga setek yang ditanam tidak terendam air. Penanaman setek ke dalam lubang tanam dilakukan sampai batas rimpang dan tunas yang telah tumbuh tertimbun tanah setinggi 2-3 cm akan mempercepat pertumbuhannya. Penanaman setek yang terlalu dalam atau lebih dari 5 cm akan menghambat keluarnya tunas dari rimpang. Sebaliknya penanaman yang terlalu dangkal akan memudahkan tanaman rebah maka daripada itu harus menggunakan ajir. Dalam satu lubang ditanam 3 setek atau batang, arak tanam yang diterapkan dan 1.5 m x 2 m atau per 14 m2 3 lubang untuk system tanam tumpang sari.

d. Pemeliharaan Tanaman

Tanaman yang mati dan pertumbuhannya tidak normal sebaiknya dicabut dan diganti dengan bibit yang baik. Sementara penyiangan gulma dilakukan 2-3 bulan sekali atau tergantung dari tingkat pertumbuhan gulma. Pupuk kandang yang diberikan sebanyak 2 kg per lubang, Untuk mempertahankan kelembaban tanah di sekitar perakaran diperlukan mulsa jerami atau serasah, terutama pada musim kemarau. Ketebalan mulsa yang diperlukan antara 3-5 cm. Pemangkasan pohon pelindung yang terlalu rimbun dilakukan secara teratur 3 atau 6 bulan sekali, tergantung dari rimbunnya pohon pelindung. Batang tua yang telah mati dipangkas dan ini biasanya terjadi pada tanaman yang telah membentuk rumpun penuh. Tanah disekitar rumpun digemburkan untuk memperbaiki aerasi tanah di daerah perakaran sehingga strukturnya menjadi gembur. Pada umumnya tanaman kapulaga yang berada di bawah pohon naungan yang cukup rapat kurang atau jarang terserang hama dan penyakit. Kadang-kadang kapulaga diserang pula oleh kutu daun, ulat pemakan daun, penggerek akar, penggerek batang serta rayap. Sedangkan penyakit yang ditemukan adalah penyakit mosaik, busuk daun, busuk akar dan penyakit layu bakteri.

e. Panen dan Pascapanen

Kapulaga mulai dapat dipanen setelah tujuh bulan. Pemanenan dapat dilakukan dengan tanda-tanda sisa-sisa perhiasan bunga yang terdapat pada bagian ujung karangan bunga mulai rontok. Sebaiknya buah dipanen sebelum masak sempurna karena bila biji telah masak biasanya akan pecah pada waktu dikeringkan dan warnanya menjadi kurang baik. Setelah pemanenan, buah dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu lalu dijemur langsung dengan sinar matahari sampai kering dan kadar airnya mencapai 10-12 %. Buah kering dimasukkan ke dalam karung atau kantong plastik dan diikat atau ditutup rapat. Penyimpanan dilakukan di tempat yang kering.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

Biji kapulaga terkenal sebagai Semen cardomomi. Semen cardomomi digunakan sebagai karminatif, aromatikum, dan bumbu dalam berbagai masakan. Biji kapulaga memiliki efek melancarkan dahak (ekspektoran), mengatasi tenggorokan gatal-gatal, influenza, mengatasi radang amandel serta radang lambung,memperlancar pengeluaran gas dari perut (karminatif), mencegah masuk angin, penambah aroma, menyembuhkan encok, mencegah mual dan mengurangi demam, lelah serta kejang otot


Khasiat dan Cara Pemakaian Kapulaga

1.    Batuk

Bahan : Kapulaga 6 buah, kayu manis 2 jari, daun jintan 10 lembar, gula enau 3 jari, air 3 gelas.

Pemakaian : Bahan dicuci bersih dan dipotong-potong, direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas hingga airnya hanya tinggal ¾. Sesudah dingin disaring lalu minum 3 kali sehari, tiap kali minum sebanyak ¾ gelas.

2.    Radang lambung

Bahan : Kapulaga 6 buah, bawang merah 4 siung, kencur 2 jari, beras tumbuk 3 sendok makan, madu 3 sendok makan, air masak 1½ gelas

Pemakaian : Bahan dicuci lalu ditumbuk halus, diberi air masak 1½ gelas, ditambahkan madu, diperas dan disaring, diminum 3 kali sehari. Tiap kali minum sebanyak ¾ gelas.

3.    Tenggorokan gatal-gatal

Biji kapulaga dikunyah-kunyah ditelan airnya, bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal di kerongkongan, biasanya terjadi akibat batuk, untuk menghilangkan lendir, dipakai juga umbi kencur yang ditumbuk halus, diperas airnya dan diminum, untuk anak-anak 1 sendok teh sehari. 

4.    Radang sendi (artritis)

Bahan : Kapulaga 5 butir, ubi jalar merah 200 g, cengkeh 5 butir, jahe merah 25 g, merica 10 btr, gula merah secukupnya, air 1½ ltr.

Pemakaian : Seluruh bahan direbus dengan 1½ ltr air hingga tersisa ½ ltr, kemudian airnya diminum selagi hangat dan ubinya dapat dimakan. 

5.    Bau mulut

Bahan : Kapulaga 10 butir, daun pegagan 30 g, air secukupnya

Pemakaian : Kapulaga dan daun pegagan direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur dua kali sehari (Wijayakusuma, 1999).

Source : ariessap.blogspot.com
Editor    :  Wawan Sopyan (PPL Perkebunan Kecamatan Sukahening)

Post a Comment

0 Comments