INDONESIA - Kiat murah meriah untuk
mempertahankan daya ingat. Ingin ingatan tajam sampai tua? Sebenarnya kuncinya
sederhana: tinjau kembali pola makan anda! Resepnya anti pikun? Makanlah ikan, buah dan sayur!
Pentinganya makanan sehat memang tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Kalau anda ingin terlindung dari demensia (jawa=pikun), perbanyak makan buah, sayur dan ikan dari
sekarang.
Sebuah studi menunjukan, mereka dengan pola makan
sehat ini berisiko lebih rendah terserang demensia alias pikun ketimbang para
penggemar steak dan telur.
Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang
biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran,
penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran
kepribadian.
Dalam studi terhadap lebih dari 8000 orang lanjut
usia, para peneliti Perancis menemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi
makanan kaya asam lemak omega-3 berisiko lebih rendah terkena demensia dalam 4
tahun ke depan dibanding mereka yang gemar mengonsumsi makanan rendah omega-3.
Studi yang dimuat dalam jurnal Neurology, November
2007 ini dilakukan berdasarkan pengamatan selama 4 tahun terhadap para pria dan
wanita berusia diatas 65 tahun.
Lemak omega-3 adalah asam lemak tak jenuh ganda
yang banyak ditemukan pada ikan berminyak seperti salmon dan makarel, serta
beberapa jenis minyak sayur seperti minyak kanola dan minyak walnut.
Sebaliknya para peneliti menemukan peningkatan
risiko demensia pada orang yang mengkonsumsi makanan kaya asam lemak
omega-6-lemak tak jenuh ganda yang terdapat pada daging, telur dan berbagai
jenis minyak memasak, seperti minyak jagung dan kedelai.
Tetapi minyak bukanlah satu-satunya komponen
makanan yang berpengaruh, tegas pemimpin penelitian Dr. Pascale
Barberger-Gateau dari INSERM U593 dan University Victor Segalen, Bordeaux,
perancis.
Para peneliti juga menemukan orang-orang yang makan
buah dan sayur setiap hari berisiko terkena demensia 28 persen lebih rendah
ketimbang mereka yang jarang makan buah dan sayur.
Menurut Dr. Pascale Barberger-Gateau, bahwa buah dan sayur juga
konsumsi ikan, masing-masing memiliki efek perlidungan terhadap risiko
demensia. Sang dokter sekaligus menekankan akibat yang mungkin muncul jika
seseorang terlalu banyak mengkonsumsi lemak omega-6 tanpa mengimbangi dengan
omega-3.
Penelitian telah lama menunjukan bahwa makanan
barat biasanya mengandung jumlah lemak omega-6 yang jauh lebih tinggi daripada
lemak omega-3.
Para periset memaparkan, cukup beralasan jika kita
meyakini bahwa lemak omega-3, buah dan sayur secara langsung berpengaruh
terhadap risiko demensia. Lemak omega-3 adalah bagian dari membran luar sel
otak, dan memiliki efek anti peradangan.
Sebaliknya, lemak omega-6 terbukti mendorong
peradangan. Sementara, peradangan ringan kronis di seluruh tubuh diduga
menyebabkan berbagai jenis penyakit, termasuk demensia.
Dr. Pascale Barberger-Gateau menambahkan, buah dan
sayur mengandung antioksidan - seperti vitamin C, cikal bakal vitamin A dan
flavonoid – zat yang dapat melindungi sel otak dari kerusakan.
“Hasil kami memperkuat rekomendasi untuk penerapan
pola makan yang sehat,”
ujar para peneliti.
Ini meliputi sedikitnya 5 porsi buah-buahan,
sayur-sayuran setiap hari, makan ikan sedikitnya sekali seminggu dan memilih
minyak sehat seperti minyak kanola.
Jus sayur dan buah juga menyelamatkan otak.
Misalnya, jus anggur mencegah penuaan otak, pisang memenuhi kebutuhan vitamin
B6, jus apel juga bagus untuk pikiran kita.
Sayuran tak kalah penting. Makan banyak sayuran membantu
menyelamatkan ingatan dan perhatian di usia lanjut. Melatih otak, penting
sekali. Mereka yang beringatan kuat senang sekali bermain teka-teki silang,
membaca, bermain bridge, dan lain-lain.
Jangan lupa untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan
secara bersamaan. Misalnya, dengan melakukan gerakan menyilang atau mencoba
melatih kesabaran dengan menulis menggunakan tangan kiri.
Source
:
http://medicastore.com/penyakit/699/Demensia.html
http://katakandengankata.wordpress.com/2009/04/13/demensia-boleh-tua-asal-jangan-pikun/
Anonim, 2008, Resep Anti Pikun: Ikan, Buah dan Sayur, Health Today Empowering To Better Health, Januari 2008
0 Comments